By D'Masiv..
Buat pecinta RIO-Via
Hope u like it
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" BIBI !!!!!!!!!!! SIAPIN AIR PANAS BUAT AKU MANDI !!CEPET !!!!!!!!!!" teriak seorang gais dari dalam kamarnya. Ga lama kemudian dateng wanita tengah baya dengan tergopoh gopoh.
" Ba..Baik Non "
" Ya udah cepet !! ga pake lama !! "
Selang beberapa waktu..
" BIBI !!!!!!!!! SEPATU AKU MANA ??? " teriak gadis itu lagi.
" Se..sepatu Non yg warna putih udah bibi siapin kok " bela sang Bibi.
" Bukan yg putih bego !!!! aku mau pake yg warna biru !!! cepet siapin !! lelet amat " bentak gadis tsb. Lalu ia menghambur k meja makan untuk sarapan bersama kedua orang tuannya.
@ Meja makan
" BIBI !!!!!! SELAI NANASNYA MNA ??? AKU KAN UDAH PESEN ??!!!" seru gadis tsb. Ga peduli di meja makan. Kedua orang tuannya hanya geleng kepala.
" Sivia , ga boleh kasar gitu dong sayang. Bibi Minah kan lagi banyak kerjaan. Ga bisa sedikit dikit kamu nyuruh ini-itu. Kasian kan sayang " nasehat mama gadis yg bernama Sivia itu.
" Ihh...Mama kok belain Bibi sih ?? dia kan emang pembantu, jadi wajar klo dia ngelayanin perintah majikannya " bela Sivia.
" Iya . Tapi kan Bibi Minah itu manusia juga. Dan jauh lebih tua dari kamu. Seharusnya kamu lebih menghormatinya biarpun dia cuma pmbantu " jelas Papa Via ikut bicara.
" Loh kok papa mama ngebelain dia sih ?? "
" Papa mama ga membela siapapun sayang ..kami cuma..."
" Ahh udah deh. Bete. Via berangkat sekarang aja. MANG MIN !!! SIAPIN MOBIL BUAT NGANTERIN AKU !!!!!!!!! " pamit Sivia setelah iu kembali dia berteriak.
Kedua orang tua Sivia hanya bisa memaklumi tingkah anak tunggal mereka. Sejak kecil Sivia hidup berkecukupan. Semua keinginannya selalu terpenuhi. Ayah Via adalh pengusaha kuliner yg mempunyai restoran besar dengan cabang yg tersebar di pelosok kota. Mama Sivia hanya ibu rumah tangga biasa. Hal itulah yg membuat Sivia merasa paling sempurna. Cantik dan kaya. Via tumbuh menjadi gadis yg sombong terkadang manja. Dia juga suka merendahkan dan meremehkan orang yg status sosialnya jauh lebih rendah dari Sivia. Kedua orang tuannya sudah berusaha menasehati agar Sivia mengubah perilakunya. Juga dayat, cwonya ikut memberi nasehat. Tapi percuma karna Sivia masih bertahan dengan sifat negatifnya tsb.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@ Kelas
" Woii ngapa tuh mulut pake maju segala ?? ngambek nii yee " goda Shilla, sahabat sekaligus temen sebangku Sivia.
" Apaan sih loe ?? gue lagi bete nih gara2 dinasehatin lagi !! ugghh " keluh Via. Shilla mesem mesem.
" Ehh Shill, gelang loe baru ya ?? bagus dehh " ucap Via pas liat gelang warna kuning di tangan Shilla. Shilla cuma nyengir " Hehehe..masa sih ??"
" Iya. Gue juga pengen tuh gelang. Tapi berhubung loe udah pake ya lupain aja. Gue ga mau dibilang nge-copy "
" Ahh elo "
" Emang uh gelang dari siapa ??" Shilla tampak kaget, " Hah ?? ee..bu..bu..kan dari siapa siapa kok " jawabnya gugup.
" Kok loe gugup gitu sih ?? biasa aja kali " Sivia sempet curiga tapi bel keburu berbunyi dan pelajaran dimulai.
KRINGGGG!!!!!!!!! bel istirahat berbunyi.
" Shill kantin yuk "
" Ayuukk "
@ Kantin
Kantin sudah penuh. Ga ada lagi meja yg tersisa. Via dan Shilla lemas seketika.
" Penuh lagi. Padahal gue laper bgt belom sarapan " keluh Via.
" Eh itu Dayat sama Ro. Gabung sama mereka yukk " ajak Shilla
" Hyy guys, kita gabung boleh kan ??" tanya Shilla. Dayat memandangnya. Lalu tersenyum " Boleh lah..masa engga sih "
" Thanks yahh " Lalu Sivia dan Shilla duduk berseblahan. Sivia berhadapan dengan Dayat sementara Shilla dengan Rio.
" Kamu mau pesen apa Beibh ?? ntar aku pesenin " tawar Dayat pada Via.
" Emm..batagor sama siomay aja deh. Minumnya ngikut "
" Kalo loe Shill ??" tanya Dayat. Rio memperhatikan Sivia.
" Emm..samain Sivia deh " Dayat bangkit dari kursinya " Oke deh gue pesenin dulu ya "
Ga berapa lama kemudian pesenan dateng. Sivia dan Shilla melahap makanan tsb dengan lahap. Begitupun Rio dan Dayat. Sesekali Dayat mencuri pandang ke arah Shilla bukan ke Sivia. Rio yg melihat itu sempet curiga.
" Aduhh...blepotan lagi " Sivia mengeluhkan saus batagor yg berceceran di mulut dan kerah seragamnya. Saat ia mau mengambil tisu, secara kebetulan Rio juga hendak mengambil. Tangan mereka brtubrukan. Keduannya diam dan saling memandang.
" Ups..sori "
" Ga apa " Untung Dayat lagi bayar makanan jadi ga liat kejadian itu.
" Bel tuh..ke kelas yuuk Shill. Duluan ya semua " pamit Sivia. Sebelum pergi dia sempet melirik Rio, yg juga lagi menatapnya. Pandangan mereka bertemu. Ada yg lain di hati Sivia.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pulang sekolah...
From : Thaqw ^^ Dayat
Sori yah beibh, aku ga bisa nganter balik. Aku harus ke rumah sakit.
Adikku sakit. Sori yah ^^
Sivia memandang massege itu tanpa ekspresi. ' Ihh masa dia lebih mentingin ade nya ketimbang gue sih ?' protes Via dalam hati. Lagi dongkol2nya dateng tiger biru. Sang pengemudi membuka helmnya.
" Lagi nungguin Dayat ya Vi ??"
" Hah Rio ?? ngga kok. Dia ga bisa nganter gue balik "
" Ohh..ya udah kalo gitu bareng sama gue aja. Kbetulan kan kita searah " ajak Rio. Sivia sebenernya ga mau naik motor. Alesannya panas dan debu. Tapi entah kenapa dia ga bisa nolak ajakan Rio. " Boleh deh " Sivia menaiki motor Rio.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sesampainya di rumah..
" Heh !! siapa loe ?? jangan2 mao maling lagi !! gue panggilin polisi baru tau loe " Ancam Via. Dia baru aja ngebuka pintu rumahnya dan kaget begitu melihat ada seorang gadis seumurannya ada di ruang tamu rumah Sivia. Tangan Sivia terjulur hendak meraih telepon.
" Ehh jangan dong. Saya bukan maling " cegah gadis itu sembari memegangi lengan Sivia.
" Ihh paan sih pegang2 ?? nanti tangan gue banyak kumannya lagi " ucap Sivia sambil mengelus elus lengan yg dipegang gadis itu. Tiba tiba Mama Via dateng..
" Ada apa ini ?? Via ?? kamu udah pulang ??" sambut Mama Via. Via ga menggubris sambutan mamanya. Dia malah mengalihkan pembicaraan.
" Dia maling nih mah..kita harus lapor polisi " adu Sivia.
" Ckkck..bukan kok sayang. Dia itu bukan maling "
" Lah trus siapa ??"
" Dia Nova, anak Bibi Minah. Di kampungnya lagi ada bentrok antar desa, makanya dia mutusin untuk tinggal disini supaya aman "
" WHAT ???"
" Iya Sivia. Kenalin saya Nova " tangan Nova terjulur hendak menyalami Sivia. Tapi Via cuek.
" Habis ini loe ke kamar gue bantu gue ngerjain PR. kata Bibi, loe tuh pinter kan ??" pinta Via sembari berlalu ke kamarnya. Nova menarik tangannya sia sia.
" Maafin anak tante ya Nova. Dia emang suka begitu " Mama Via ngerasa ga enak.
" Ga apa kok Bu, saya maklum "
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" NOVA !!!!!!!!!!!!!!!!! KESINI CEPET !!!!!!!!!!!!!!! " semenjak Nova tinggal dirumah Via, bukan Bibinya lagi yg ia suruh2, tapi giliran Nova. Nova dateng sedikit lama. Bikin Via tambah keki.
" Dari mana aja sih loe ??? lama bener " tegur Via.
" Maaf Via, saya ngebantuin ibu nguras kolam "
" Whattzz ?? VIA ?? ehh loe tuh cuma anak babu ya !! ga usah sok akrab deh sama gue " cerca Via. Nova ga ngerti. " Maksud kamu ??"
" Panggil gue NON !! "
" Baekk Vi..ehh Non Via "
" Bagus. Sekarang gue mau loe pijetin kaki gue. Gue cape abis lari olahraga tadi " perintah Via. Nova menurut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@ Restoran
" Semua bukti sudah terkumpul. Kamu tak bisa mengelak " tegas Pak Candra, papa Via. Di hadapannya ada 2 orang lelaki.
" Maaf Pak, saya terpaksa lakukan itu untuk menghidupi keluarga saya " lirih salah satu diantaranya yg bernama Usman.
" Manghidupi anak istri ?? apa kamu pikir mereka seneng dikasih nafkah ga halal dari kamu ??" sanggah Pak Candra." Saya sudah mempercayakan kamu Usman, tapi apa balasannya ?? saya harus bertindak tegas " sambungnya.
" Maksud bapak ??"
" Kamu saya pecat ! "
" Tapi Pak ...??"
" Silahkan tinggalkan restoran ini " Usman dan rekannya yg juga dipecat, Dedi pergi meninggalkan ruangan Pak Candra. Hati mereka tak karuan. Di penuhi rasa kecewa juga amarah serta dendam. Mereka tak bisa terima begitu saja bahwa mereka dipecat. Mereka merencanakan pembalasan dendam.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@ Mall
Sivia dan Shilla sedang pergi shoping. Maklum keduannya anak orang kaya. Kalo orang di luar sana mencari cara untuk mndapatkan uang, mereka malah mencari cara untuk menghabiskan uang. Setelah shoping mereka putuskan untuk makan.
@ Idol Cafe
" Vi, hubungan loe sama Dayat gimana ??" tanya Shilla tiba2.
" Baek2 aja. Emang napa ??"
" Ha ?? e..engga kok. Emm gue ke toilet dulu yah " Shilla pergi ke toilet. Hape dan tasnya ditinggal di meja. Tiba2 hape Shilla berdering. Via kaget ngeliat nomer si pemanggil sama dengan nomer seorang. Jangan2...Via memutuskan untuk mengangkat telpon itu tanpa berbicara.
" Halo Shilla sayang, kamu ada waktu ngga ?? jalan yuukk ! udah lama kita ga jalan berdua !! tenang aja..ga akan ketauan Sivia kok, dia kan taunya aku lagi tunggu ade di rumah sakit. Gian sekarang Via pasti lagi shoping " ucap seorang di seberang. Via mengenali suara itu.
" Dasar cwo buaya !!! " Tuuutttt........Via mematikan sambungan telpon. Ya, itu telpon dari DAYAT !!!. Shilla baru balik dari toilet. Dilihatnya Via memegangi ponselnya.
" Kenapa Vi ??" tanya Shilla heran. Via ga ngejawab. Dia meraih gelas soda di depannya dan menyiramkan ke muka Shilla.BYUUUURRRRR!!!!
" Via ?? apa apaan sih loe ???"
" Gue ?? Loe tuh yg apa apaan !! maksud loe apa selingkuh sama dayat ??? loe lupa dayat siapa ?? dia CWO SOHIB LOE SENDIRI !!!"
" Vi..maksud gue "
" Brengsek kalian semua !!!! Pengkianat !!! " Via pergi ninggalin Shilla yg basah kuyup mukanya.
@ Cafe melodi
Via ga bisa membendung airmatanya. Dia ga nyangka bakal jadi kea gini.
" Via...loe kenapa ??" tanya Rio pas baru dateng. Via emang sms Rio untuk menemuinya.
" Duduk deh Yo " Rio duduk di samping Via. " Sekarang loe ceritain semua ke gue Oke ??":
" Da..dayat..se..selingkuh sa..sama Shilla.Huhuhu "
" Apa ?? loe tau darimana ??"
" Tadi gue ga sengaja ngangkat telpon dari hape Shilla. Ternyata itu Dayat. Gue udah curiga Yo, soalnya nomernya mirip sama punya Dayat. Gue ga nyangka.." isak Via. Perlahan Rio mendorong pundak Via. Dibawanya bersandar di pundaknya. Di pundak Rio, Via menangis sepuasnya. Rio jadi iba. Bagaimanapun sakit kalo dikhianati orang yg kita percaya ?? Rio pengen marah sama Dayat. tapi percuma karna akan membuang waktu. Dayat cuek dan ga akan menanggapinya. Jujur Rio ga terima Via diperlakuin kea gini. Dia suka Sivia jauh sebelum dia jadian sama Dayat. ' Gue udah ngerelain Via untuk sohib gue tapi loe udah nyia nyiain dia' batin Rio.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sesampainya di rumah..
" Non Via kenapa ?? kok mata Non bengkak ?? abis nangis ya Non ??" tanya Nova gitu Via masuk ke ruang tamu.
" Aduhh bawel amat sih loe !!! loe tuh cuma anak babu !! ga usah sok care dan ikut campur urusan gue dehh "
" I..iya Non maaf "
" Mending sekarang loe keluar cariin obat penghilang bengkak di mata gue "
" Tapi kan udah malem Non "
" Ihh ga usah ngebantah !!! cepet !! "
" I..ya Non " Nova keluar rumah untuk membeli obat yg dimaksud Via. Via tau padahal obat yg dimintanya ga akan ada di apotek manapun. Dia lagi emosi dan ga mau diganggu makanya dia suruh Nova pergi.
Tengah malam...
KREKKKK !!! suara aneh terdengar. Via yg masih belum tidur gara2 mikirin Dayat-Shilla, kaget.' suara apaan tuh ?' tanyanya dalam hati. Tapi dia berpikir positif.' mungkin Nova kali baru pulang 'pikirnya. Via kembali ke tempat tidurnya.KREKKKK !! Via tersentak ' kalo Nova pasti dia bakal nemuin gue, laporan dapet ga dapet obatnya. kalo bukan Nova siapa dong ??' Via memberanikan diri melihat apa yg terjadi sesungguhnya.
" ARRGGHHHHHHHHH!!!!!" teriakan mama Via ! Tanpa pikir panjang Via memburu ke kamar kedua orang tuanya.
Di kamar orang tuannya, Via tersentak. Ada 3 orang bertopeng yg menodongkan senjata ke arah mamanya. Ada yg membawa pisau, kayu, dan golok. Dilihatnya papa Via sudah terbujur kaku dengan dada penuh darah. Sementara Bi Minah dan Mang Min terikat dengan mulut disumpel kain. Dimana Nova ?? rupanya dia belum kembali mencari obat pesenan Via.
" Beritau kami kode sandi brankas kalian ?? cepet !! " ujar sang perampok.
" Ga !! kalian sudah menghabisi suami saya. Saya ga akan membiarkan harta saya jatuh ke tangan kalian " tolak mama Via. Via diam di tempat.
" Beritahi SEKARANG !!!! sebelum kesabaran kami habis "
" TIDAKK !!! " mama Via bersikeras. Dan..Jlepp !! pisau menembus perut mama Via.
" Mama !! dasar perampok sinting !! " Via menghambur menghampiri mamanya yg ambruk.
" Mama..huhuhu"
" Nahh giliran anaknya yg kita habisi " ucap perampok yg membawa golok. Ia hendak mengarahkan goloknya kearah Via tapi..
BUKKKK !!! sebongkah batu seukuran kepala bayi berhasil membuat si perampok roboh. Nova berhasil menyarangkan luka di kepala perampok itu. Kedua teman perampok terkejut begitupun Via. Kedua perampon itu mengepung Nova. Tapi sebelum perampok itu melukai Nova..
" Jangan bergerak !!! angkat tangan !! turunkan senjata kalian " 5 orang polisi sudah ada di ruangan itu. Polisi tsb berhasil menangkap perampok tsb.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketua perampok ialah Usman. Dengan anak buah Dedi dan teman mereka yg lain. Usman adalah mantan manager restoran yg dipercaya papa Via. Tapi Usman dipecat karna telah terbukti melakukan penyelewengan dana. Juga menybar fitnah dengan cara membubuhi racun ke dalam masakan restoran. Tindakannya ini dibantu Dedi, karyawan restoran. Rupanya mereka tidak terima dipecat dan berniat membalaskan dendam pada Pak candra beserta keluargannya dengan berpura menjadi perampok. Tapi hal itu digagalkan Nova. Dia baru pulang mencari obat yg diminta Sivia. Dia sempat curia karna lampu kamar majikannya menyala. Itu jarang terjadi, biasanya majikan ibunya itu tidur ga selarut ini. Nova curiga makanya dia mengendap endap untuk melihat apa yg terjadi. Dirinya kaget bukan main. Rasa bingung sempet melanda Nova. Tapi dia ga mau buang waktu. Dia putuskan utntuk menelpon polisi. Sembari menunggu polisi dateng, Nova keluar halaman untuk mencari batu besar. Dilihatnya batu seukuran kepala bayi. Dipungutnya dan Nova gunakan untuk memukul kepala si perampok saat akan melukai Sivia. Kini, ketiga orang jahat itu divonis 10 thun penjara atas pasal ganda. Perampokan dan pembunuhan. Ya, papa Sivia meninggal karna kehabisan darah akibat di golok perampok. Sedangkan mamanya masih koma. Sivia benr2 shock. Dia lebih sering ngelamun. Di sekolah pun dia lebih banyak diem. Sejak ditinggal Shilla, Rio lah yg menemani Via. Di rumah juga ada Nova yg setiap saat membantunya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Suatu hari...
" Non makan dulu ya. Non kan belum makan " bujuk Nova sembari meletakkan bubur ayam di meja samping kasur Via. Via diam.
" Ya udah saya tinggal dulu ya Non " saat Nova akan meninggalkan kamar Via, Via mencegahnya.
" Tunggu..."
" Kenapa lagi Non ??"
" ma..mafin atas kelakuan gue ke elo ya Nov, gue ga bermaksud.." ucap Via tulus. Nova tersenyum " Ga apa kali Non. Saya ngerti kok "
" Makasih ya Nov, mulai sekarang loe panggil aja Via, ga usah pake Non segala "
" Iya Non, Ehh Via "
Rio dateng..
" Ada apaan nih ???" tanyanya heran pas liat Nova sama Via berpelukan.
" Kita udah damai Yo "
" Wahh bagus kalo gitu "
" Ya udah kalian ngobrl aja. Saya mau bantu ibu dulu " pamit Nova. Sekarang hanya ada Via dan Rio di kamar Via.
" Vi..loe belom makan kan ?? gue suapin ya ??" bujuk Rio. Dia menyendok sesuap pada Via. Via melahapnya.
" Hidup gue lagi apes bgt Yo, udah pacar direbut sohib sendiri, ehh kerampokan lagi " kata Via.
" yahh namanya juga nasib "
" Sekarang gue sendirian Yo, Tuhan kayanya benci deh sama gue. Makanya gue dikasih ujian kea gini " keluh Via. Rio menghentikan suapannya.
" Via via..ada 2 hal yg salah dari teori loe. Yang pertama, loe ga sendiri. Masih ada gue, Nova, Bi Minah, Mang Min dan nyokap loe yg sayang sama loe. Yang kedua Tuhan itu ga pernah benci sama ciptaannya sendiri. Mungkin Dia kasih loe cobaan untuk negur loe biar loe berubah jadi Sivia yg baru " terang Rio.
" Tapi gimana nyokap gue Yo ?? kalo nyokap gue ga selamet ?? loe tau koma kan ?? batas antara hidup dan mati "
" Ya ampun Via..loe jangan negatif thingking gitu ahh. Berdoa aja supaya semua baek2 aja "
" Thanks ya Yo "
" Sama-sama. Nie lanjutin makannya "
Via, Rio, dan Nova akan pegi ke rumah sakit menjenguk mama Via. Tapi mereka dikagetkan oleh kemunculan seorang yg ga asing di kursi depan ICU. Dayatt !!!!
" Ngapain loe disini ??" tanya Via sinis.
" Via..Vi maafin gue..gue nyesel bgt udah ngelepas loe " rengek Dayat sembari memegangi tangan Via. Rio jeulaos berat.
" Trus Shilla ??"
" Shilla cwe matre. Dia morotin gue. Gue nyesel bgt Vi . Loe mau kan balikan lagi sama gue " tawar Dayat. Rio pasrah. Sementara Nova diem aja.
" Balikan ?? ngaca dong loe !!! loe tuh udah ngecewain gue. Seenak jidat aja ngajakin balikan, Lagian gue udah punya pengganti yg jauhh jauhh lebih baek dari loe !! " tutu Via.
" ha ?? Siapa ??" tanya Dayat ga percaya.
" Rio !! " jawab Via seraya menggamit lengan Rio. Rio tersenyum. Begitupun Nova. Mereka bertiga berlalu meninggalkan Dayat yang....ughhh memprihatinkan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Ya Allah..maafin Via atas kelakuan Via selama ini..hamba sadar bahwa hamba bukanlah manusia sempurna. hamba yakin Engkau memberi cobaan ini pada hamba karena Engkau sayang terhadap hamba. Ampuni aku ya Allah...." rintih Via saat dia melaksanakan sholat tahajud. Dia benar2 ingin bertobat. Berada di jalan yg benar ...tanpa Via tahu, dari jendela luar moshola rumah sakit, Rio dan Nova memperhatikan Sivia. Senyuman manis tersungging di bibir keduanya...............
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minta ampun aku
Jika aku bersalah
Mohon ampun aku..
Jika aku berdosa
Aku bukan siapa siapa
Aku hanya manusia
Yang tak lepas dari kesalahan
Kuserahkan
Hidupku pada MU
Tuhan ampuni aku
Kumemohon padamu
Tunjukkan jalanMU...
Buat pecinta RIO-Via
Hope u like it
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" BIBI !!!!!!!!!!! SIAPIN AIR PANAS BUAT AKU MANDI !!CEPET !!!!!!!!!!" teriak seorang gais dari dalam kamarnya. Ga lama kemudian dateng wanita tengah baya dengan tergopoh gopoh.
" Ba..Baik Non "
" Ya udah cepet !! ga pake lama !! "
Selang beberapa waktu..
" BIBI !!!!!!!!! SEPATU AKU MANA ??? " teriak gadis itu lagi.
" Se..sepatu Non yg warna putih udah bibi siapin kok " bela sang Bibi.
" Bukan yg putih bego !!!! aku mau pake yg warna biru !!! cepet siapin !! lelet amat " bentak gadis tsb. Lalu ia menghambur k meja makan untuk sarapan bersama kedua orang tuannya.
@ Meja makan
" BIBI !!!!!! SELAI NANASNYA MNA ??? AKU KAN UDAH PESEN ??!!!" seru gadis tsb. Ga peduli di meja makan. Kedua orang tuannya hanya geleng kepala.
" Sivia , ga boleh kasar gitu dong sayang. Bibi Minah kan lagi banyak kerjaan. Ga bisa sedikit dikit kamu nyuruh ini-itu. Kasian kan sayang " nasehat mama gadis yg bernama Sivia itu.
" Ihh...Mama kok belain Bibi sih ?? dia kan emang pembantu, jadi wajar klo dia ngelayanin perintah majikannya " bela Sivia.
" Iya . Tapi kan Bibi Minah itu manusia juga. Dan jauh lebih tua dari kamu. Seharusnya kamu lebih menghormatinya biarpun dia cuma pmbantu " jelas Papa Via ikut bicara.
" Loh kok papa mama ngebelain dia sih ?? "
" Papa mama ga membela siapapun sayang ..kami cuma..."
" Ahh udah deh. Bete. Via berangkat sekarang aja. MANG MIN !!! SIAPIN MOBIL BUAT NGANTERIN AKU !!!!!!!!! " pamit Sivia setelah iu kembali dia berteriak.
Kedua orang tua Sivia hanya bisa memaklumi tingkah anak tunggal mereka. Sejak kecil Sivia hidup berkecukupan. Semua keinginannya selalu terpenuhi. Ayah Via adalh pengusaha kuliner yg mempunyai restoran besar dengan cabang yg tersebar di pelosok kota. Mama Sivia hanya ibu rumah tangga biasa. Hal itulah yg membuat Sivia merasa paling sempurna. Cantik dan kaya. Via tumbuh menjadi gadis yg sombong terkadang manja. Dia juga suka merendahkan dan meremehkan orang yg status sosialnya jauh lebih rendah dari Sivia. Kedua orang tuannya sudah berusaha menasehati agar Sivia mengubah perilakunya. Juga dayat, cwonya ikut memberi nasehat. Tapi percuma karna Sivia masih bertahan dengan sifat negatifnya tsb.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@ Kelas
" Woii ngapa tuh mulut pake maju segala ?? ngambek nii yee " goda Shilla, sahabat sekaligus temen sebangku Sivia.
" Apaan sih loe ?? gue lagi bete nih gara2 dinasehatin lagi !! ugghh " keluh Via. Shilla mesem mesem.
" Ehh Shill, gelang loe baru ya ?? bagus dehh " ucap Via pas liat gelang warna kuning di tangan Shilla. Shilla cuma nyengir " Hehehe..masa sih ??"
" Iya. Gue juga pengen tuh gelang. Tapi berhubung loe udah pake ya lupain aja. Gue ga mau dibilang nge-copy "
" Ahh elo "
" Emang uh gelang dari siapa ??" Shilla tampak kaget, " Hah ?? ee..bu..bu..kan dari siapa siapa kok " jawabnya gugup.
" Kok loe gugup gitu sih ?? biasa aja kali " Sivia sempet curiga tapi bel keburu berbunyi dan pelajaran dimulai.
KRINGGGG!!!!!!!!! bel istirahat berbunyi.
" Shill kantin yuk "
" Ayuukk "
@ Kantin
Kantin sudah penuh. Ga ada lagi meja yg tersisa. Via dan Shilla lemas seketika.
" Penuh lagi. Padahal gue laper bgt belom sarapan " keluh Via.
" Eh itu Dayat sama Ro. Gabung sama mereka yukk " ajak Shilla
" Hyy guys, kita gabung boleh kan ??" tanya Shilla. Dayat memandangnya. Lalu tersenyum " Boleh lah..masa engga sih "
" Thanks yahh " Lalu Sivia dan Shilla duduk berseblahan. Sivia berhadapan dengan Dayat sementara Shilla dengan Rio.
" Kamu mau pesen apa Beibh ?? ntar aku pesenin " tawar Dayat pada Via.
" Emm..batagor sama siomay aja deh. Minumnya ngikut "
" Kalo loe Shill ??" tanya Dayat. Rio memperhatikan Sivia.
" Emm..samain Sivia deh " Dayat bangkit dari kursinya " Oke deh gue pesenin dulu ya "
Ga berapa lama kemudian pesenan dateng. Sivia dan Shilla melahap makanan tsb dengan lahap. Begitupun Rio dan Dayat. Sesekali Dayat mencuri pandang ke arah Shilla bukan ke Sivia. Rio yg melihat itu sempet curiga.
" Aduhh...blepotan lagi " Sivia mengeluhkan saus batagor yg berceceran di mulut dan kerah seragamnya. Saat ia mau mengambil tisu, secara kebetulan Rio juga hendak mengambil. Tangan mereka brtubrukan. Keduannya diam dan saling memandang.
" Ups..sori "
" Ga apa " Untung Dayat lagi bayar makanan jadi ga liat kejadian itu.
" Bel tuh..ke kelas yuuk Shill. Duluan ya semua " pamit Sivia. Sebelum pergi dia sempet melirik Rio, yg juga lagi menatapnya. Pandangan mereka bertemu. Ada yg lain di hati Sivia.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pulang sekolah...
From : Thaqw ^^ Dayat
Sori yah beibh, aku ga bisa nganter balik. Aku harus ke rumah sakit.
Adikku sakit. Sori yah ^^
Sivia memandang massege itu tanpa ekspresi. ' Ihh masa dia lebih mentingin ade nya ketimbang gue sih ?' protes Via dalam hati. Lagi dongkol2nya dateng tiger biru. Sang pengemudi membuka helmnya.
" Lagi nungguin Dayat ya Vi ??"
" Hah Rio ?? ngga kok. Dia ga bisa nganter gue balik "
" Ohh..ya udah kalo gitu bareng sama gue aja. Kbetulan kan kita searah " ajak Rio. Sivia sebenernya ga mau naik motor. Alesannya panas dan debu. Tapi entah kenapa dia ga bisa nolak ajakan Rio. " Boleh deh " Sivia menaiki motor Rio.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sesampainya di rumah..
" Heh !! siapa loe ?? jangan2 mao maling lagi !! gue panggilin polisi baru tau loe " Ancam Via. Dia baru aja ngebuka pintu rumahnya dan kaget begitu melihat ada seorang gadis seumurannya ada di ruang tamu rumah Sivia. Tangan Sivia terjulur hendak meraih telepon.
" Ehh jangan dong. Saya bukan maling " cegah gadis itu sembari memegangi lengan Sivia.
" Ihh paan sih pegang2 ?? nanti tangan gue banyak kumannya lagi " ucap Sivia sambil mengelus elus lengan yg dipegang gadis itu. Tiba tiba Mama Via dateng..
" Ada apa ini ?? Via ?? kamu udah pulang ??" sambut Mama Via. Via ga menggubris sambutan mamanya. Dia malah mengalihkan pembicaraan.
" Dia maling nih mah..kita harus lapor polisi " adu Sivia.
" Ckkck..bukan kok sayang. Dia itu bukan maling "
" Lah trus siapa ??"
" Dia Nova, anak Bibi Minah. Di kampungnya lagi ada bentrok antar desa, makanya dia mutusin untuk tinggal disini supaya aman "
" WHAT ???"
" Iya Sivia. Kenalin saya Nova " tangan Nova terjulur hendak menyalami Sivia. Tapi Via cuek.
" Habis ini loe ke kamar gue bantu gue ngerjain PR. kata Bibi, loe tuh pinter kan ??" pinta Via sembari berlalu ke kamarnya. Nova menarik tangannya sia sia.
" Maafin anak tante ya Nova. Dia emang suka begitu " Mama Via ngerasa ga enak.
" Ga apa kok Bu, saya maklum "
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" NOVA !!!!!!!!!!!!!!!!! KESINI CEPET !!!!!!!!!!!!!!! " semenjak Nova tinggal dirumah Via, bukan Bibinya lagi yg ia suruh2, tapi giliran Nova. Nova dateng sedikit lama. Bikin Via tambah keki.
" Dari mana aja sih loe ??? lama bener " tegur Via.
" Maaf Via, saya ngebantuin ibu nguras kolam "
" Whattzz ?? VIA ?? ehh loe tuh cuma anak babu ya !! ga usah sok akrab deh sama gue " cerca Via. Nova ga ngerti. " Maksud kamu ??"
" Panggil gue NON !! "
" Baekk Vi..ehh Non Via "
" Bagus. Sekarang gue mau loe pijetin kaki gue. Gue cape abis lari olahraga tadi " perintah Via. Nova menurut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@ Restoran
" Semua bukti sudah terkumpul. Kamu tak bisa mengelak " tegas Pak Candra, papa Via. Di hadapannya ada 2 orang lelaki.
" Maaf Pak, saya terpaksa lakukan itu untuk menghidupi keluarga saya " lirih salah satu diantaranya yg bernama Usman.
" Manghidupi anak istri ?? apa kamu pikir mereka seneng dikasih nafkah ga halal dari kamu ??" sanggah Pak Candra." Saya sudah mempercayakan kamu Usman, tapi apa balasannya ?? saya harus bertindak tegas " sambungnya.
" Maksud bapak ??"
" Kamu saya pecat ! "
" Tapi Pak ...??"
" Silahkan tinggalkan restoran ini " Usman dan rekannya yg juga dipecat, Dedi pergi meninggalkan ruangan Pak Candra. Hati mereka tak karuan. Di penuhi rasa kecewa juga amarah serta dendam. Mereka tak bisa terima begitu saja bahwa mereka dipecat. Mereka merencanakan pembalasan dendam.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
@ Mall
Sivia dan Shilla sedang pergi shoping. Maklum keduannya anak orang kaya. Kalo orang di luar sana mencari cara untuk mndapatkan uang, mereka malah mencari cara untuk menghabiskan uang. Setelah shoping mereka putuskan untuk makan.
@ Idol Cafe
" Vi, hubungan loe sama Dayat gimana ??" tanya Shilla tiba2.
" Baek2 aja. Emang napa ??"
" Ha ?? e..engga kok. Emm gue ke toilet dulu yah " Shilla pergi ke toilet. Hape dan tasnya ditinggal di meja. Tiba2 hape Shilla berdering. Via kaget ngeliat nomer si pemanggil sama dengan nomer seorang. Jangan2...Via memutuskan untuk mengangkat telpon itu tanpa berbicara.
" Halo Shilla sayang, kamu ada waktu ngga ?? jalan yuukk ! udah lama kita ga jalan berdua !! tenang aja..ga akan ketauan Sivia kok, dia kan taunya aku lagi tunggu ade di rumah sakit. Gian sekarang Via pasti lagi shoping " ucap seorang di seberang. Via mengenali suara itu.
" Dasar cwo buaya !!! " Tuuutttt........Via mematikan sambungan telpon. Ya, itu telpon dari DAYAT !!!. Shilla baru balik dari toilet. Dilihatnya Via memegangi ponselnya.
" Kenapa Vi ??" tanya Shilla heran. Via ga ngejawab. Dia meraih gelas soda di depannya dan menyiramkan ke muka Shilla.BYUUUURRRRR!!!!
" Via ?? apa apaan sih loe ???"
" Gue ?? Loe tuh yg apa apaan !! maksud loe apa selingkuh sama dayat ??? loe lupa dayat siapa ?? dia CWO SOHIB LOE SENDIRI !!!"
" Vi..maksud gue "
" Brengsek kalian semua !!!! Pengkianat !!! " Via pergi ninggalin Shilla yg basah kuyup mukanya.
@ Cafe melodi
Via ga bisa membendung airmatanya. Dia ga nyangka bakal jadi kea gini.
" Via...loe kenapa ??" tanya Rio pas baru dateng. Via emang sms Rio untuk menemuinya.
" Duduk deh Yo " Rio duduk di samping Via. " Sekarang loe ceritain semua ke gue Oke ??":
" Da..dayat..se..selingkuh sa..sama Shilla.Huhuhu "
" Apa ?? loe tau darimana ??"
" Tadi gue ga sengaja ngangkat telpon dari hape Shilla. Ternyata itu Dayat. Gue udah curiga Yo, soalnya nomernya mirip sama punya Dayat. Gue ga nyangka.." isak Via. Perlahan Rio mendorong pundak Via. Dibawanya bersandar di pundaknya. Di pundak Rio, Via menangis sepuasnya. Rio jadi iba. Bagaimanapun sakit kalo dikhianati orang yg kita percaya ?? Rio pengen marah sama Dayat. tapi percuma karna akan membuang waktu. Dayat cuek dan ga akan menanggapinya. Jujur Rio ga terima Via diperlakuin kea gini. Dia suka Sivia jauh sebelum dia jadian sama Dayat. ' Gue udah ngerelain Via untuk sohib gue tapi loe udah nyia nyiain dia' batin Rio.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sesampainya di rumah..
" Non Via kenapa ?? kok mata Non bengkak ?? abis nangis ya Non ??" tanya Nova gitu Via masuk ke ruang tamu.
" Aduhh bawel amat sih loe !!! loe tuh cuma anak babu !! ga usah sok care dan ikut campur urusan gue dehh "
" I..iya Non maaf "
" Mending sekarang loe keluar cariin obat penghilang bengkak di mata gue "
" Tapi kan udah malem Non "
" Ihh ga usah ngebantah !!! cepet !! "
" I..ya Non " Nova keluar rumah untuk membeli obat yg dimaksud Via. Via tau padahal obat yg dimintanya ga akan ada di apotek manapun. Dia lagi emosi dan ga mau diganggu makanya dia suruh Nova pergi.
Tengah malam...
KREKKKK !!! suara aneh terdengar. Via yg masih belum tidur gara2 mikirin Dayat-Shilla, kaget.' suara apaan tuh ?' tanyanya dalam hati. Tapi dia berpikir positif.' mungkin Nova kali baru pulang 'pikirnya. Via kembali ke tempat tidurnya.KREKKKK !! Via tersentak ' kalo Nova pasti dia bakal nemuin gue, laporan dapet ga dapet obatnya. kalo bukan Nova siapa dong ??' Via memberanikan diri melihat apa yg terjadi sesungguhnya.
" ARRGGHHHHHHHHH!!!!!" teriakan mama Via ! Tanpa pikir panjang Via memburu ke kamar kedua orang tuanya.
Di kamar orang tuannya, Via tersentak. Ada 3 orang bertopeng yg menodongkan senjata ke arah mamanya. Ada yg membawa pisau, kayu, dan golok. Dilihatnya papa Via sudah terbujur kaku dengan dada penuh darah. Sementara Bi Minah dan Mang Min terikat dengan mulut disumpel kain. Dimana Nova ?? rupanya dia belum kembali mencari obat pesenan Via.
" Beritau kami kode sandi brankas kalian ?? cepet !! " ujar sang perampok.
" Ga !! kalian sudah menghabisi suami saya. Saya ga akan membiarkan harta saya jatuh ke tangan kalian " tolak mama Via. Via diam di tempat.
" Beritahi SEKARANG !!!! sebelum kesabaran kami habis "
" TIDAKK !!! " mama Via bersikeras. Dan..Jlepp !! pisau menembus perut mama Via.
" Mama !! dasar perampok sinting !! " Via menghambur menghampiri mamanya yg ambruk.
" Mama..huhuhu"
" Nahh giliran anaknya yg kita habisi " ucap perampok yg membawa golok. Ia hendak mengarahkan goloknya kearah Via tapi..
BUKKKK !!! sebongkah batu seukuran kepala bayi berhasil membuat si perampok roboh. Nova berhasil menyarangkan luka di kepala perampok itu. Kedua teman perampok terkejut begitupun Via. Kedua perampon itu mengepung Nova. Tapi sebelum perampok itu melukai Nova..
" Jangan bergerak !!! angkat tangan !! turunkan senjata kalian " 5 orang polisi sudah ada di ruangan itu. Polisi tsb berhasil menangkap perampok tsb.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketua perampok ialah Usman. Dengan anak buah Dedi dan teman mereka yg lain. Usman adalah mantan manager restoran yg dipercaya papa Via. Tapi Usman dipecat karna telah terbukti melakukan penyelewengan dana. Juga menybar fitnah dengan cara membubuhi racun ke dalam masakan restoran. Tindakannya ini dibantu Dedi, karyawan restoran. Rupanya mereka tidak terima dipecat dan berniat membalaskan dendam pada Pak candra beserta keluargannya dengan berpura menjadi perampok. Tapi hal itu digagalkan Nova. Dia baru pulang mencari obat yg diminta Sivia. Dia sempat curia karna lampu kamar majikannya menyala. Itu jarang terjadi, biasanya majikan ibunya itu tidur ga selarut ini. Nova curiga makanya dia mengendap endap untuk melihat apa yg terjadi. Dirinya kaget bukan main. Rasa bingung sempet melanda Nova. Tapi dia ga mau buang waktu. Dia putuskan utntuk menelpon polisi. Sembari menunggu polisi dateng, Nova keluar halaman untuk mencari batu besar. Dilihatnya batu seukuran kepala bayi. Dipungutnya dan Nova gunakan untuk memukul kepala si perampok saat akan melukai Sivia. Kini, ketiga orang jahat itu divonis 10 thun penjara atas pasal ganda. Perampokan dan pembunuhan. Ya, papa Sivia meninggal karna kehabisan darah akibat di golok perampok. Sedangkan mamanya masih koma. Sivia benr2 shock. Dia lebih sering ngelamun. Di sekolah pun dia lebih banyak diem. Sejak ditinggal Shilla, Rio lah yg menemani Via. Di rumah juga ada Nova yg setiap saat membantunya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Suatu hari...
" Non makan dulu ya. Non kan belum makan " bujuk Nova sembari meletakkan bubur ayam di meja samping kasur Via. Via diam.
" Ya udah saya tinggal dulu ya Non " saat Nova akan meninggalkan kamar Via, Via mencegahnya.
" Tunggu..."
" Kenapa lagi Non ??"
" ma..mafin atas kelakuan gue ke elo ya Nov, gue ga bermaksud.." ucap Via tulus. Nova tersenyum " Ga apa kali Non. Saya ngerti kok "
" Makasih ya Nov, mulai sekarang loe panggil aja Via, ga usah pake Non segala "
" Iya Non, Ehh Via "
Rio dateng..
" Ada apaan nih ???" tanyanya heran pas liat Nova sama Via berpelukan.
" Kita udah damai Yo "
" Wahh bagus kalo gitu "
" Ya udah kalian ngobrl aja. Saya mau bantu ibu dulu " pamit Nova. Sekarang hanya ada Via dan Rio di kamar Via.
" Vi..loe belom makan kan ?? gue suapin ya ??" bujuk Rio. Dia menyendok sesuap pada Via. Via melahapnya.
" Hidup gue lagi apes bgt Yo, udah pacar direbut sohib sendiri, ehh kerampokan lagi " kata Via.
" yahh namanya juga nasib "
" Sekarang gue sendirian Yo, Tuhan kayanya benci deh sama gue. Makanya gue dikasih ujian kea gini " keluh Via. Rio menghentikan suapannya.
" Via via..ada 2 hal yg salah dari teori loe. Yang pertama, loe ga sendiri. Masih ada gue, Nova, Bi Minah, Mang Min dan nyokap loe yg sayang sama loe. Yang kedua Tuhan itu ga pernah benci sama ciptaannya sendiri. Mungkin Dia kasih loe cobaan untuk negur loe biar loe berubah jadi Sivia yg baru " terang Rio.
" Tapi gimana nyokap gue Yo ?? kalo nyokap gue ga selamet ?? loe tau koma kan ?? batas antara hidup dan mati "
" Ya ampun Via..loe jangan negatif thingking gitu ahh. Berdoa aja supaya semua baek2 aja "
" Thanks ya Yo "
" Sama-sama. Nie lanjutin makannya "
Via, Rio, dan Nova akan pegi ke rumah sakit menjenguk mama Via. Tapi mereka dikagetkan oleh kemunculan seorang yg ga asing di kursi depan ICU. Dayatt !!!!
" Ngapain loe disini ??" tanya Via sinis.
" Via..Vi maafin gue..gue nyesel bgt udah ngelepas loe " rengek Dayat sembari memegangi tangan Via. Rio jeulaos berat.
" Trus Shilla ??"
" Shilla cwe matre. Dia morotin gue. Gue nyesel bgt Vi . Loe mau kan balikan lagi sama gue " tawar Dayat. Rio pasrah. Sementara Nova diem aja.
" Balikan ?? ngaca dong loe !!! loe tuh udah ngecewain gue. Seenak jidat aja ngajakin balikan, Lagian gue udah punya pengganti yg jauhh jauhh lebih baek dari loe !! " tutu Via.
" ha ?? Siapa ??" tanya Dayat ga percaya.
" Rio !! " jawab Via seraya menggamit lengan Rio. Rio tersenyum. Begitupun Nova. Mereka bertiga berlalu meninggalkan Dayat yang....ughhh memprihatinkan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
" Ya Allah..maafin Via atas kelakuan Via selama ini..hamba sadar bahwa hamba bukanlah manusia sempurna. hamba yakin Engkau memberi cobaan ini pada hamba karena Engkau sayang terhadap hamba. Ampuni aku ya Allah...." rintih Via saat dia melaksanakan sholat tahajud. Dia benar2 ingin bertobat. Berada di jalan yg benar ...tanpa Via tahu, dari jendela luar moshola rumah sakit, Rio dan Nova memperhatikan Sivia. Senyuman manis tersungging di bibir keduanya...............
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Minta ampun aku
Jika aku bersalah
Mohon ampun aku..
Jika aku berdosa
Aku bukan siapa siapa
Aku hanya manusia
Yang tak lepas dari kesalahan
Kuserahkan
Hidupku pada MU
Tuhan ampuni aku
Kumemohon padamu
Tunjukkan jalanMU...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar