Sabtu, 19 Oktober 2013

Sinopsis Top Secret a.k.a The Bilionare

Bloggers udah ada yang pernah nonton film Top Secret a.k.a The Billionare? ituloh, film yang isinya tentang rumput laut  perjuangan seorang Top Ittipat dalam menjajakan produknya. Film yang sangat memotivasi. kalo belum pernah nonton, baca sinopsisnya dulu yuk ^^

Sinopsis Top Secret 


           


           Semua orang memiliki masing-masing cara untuk meraih kesuksesan dalam hidupnya . Kesuksesan adalah impian semua orang. Berlikunya jalan akan sampai pada kesuksesan asalkan dijalani dengan kesungguhan hati dan kerja keras. Begitulah kisah yang terjadi dalam hidup seorang pemuda bernama Top Ittipat dalam menjalani usaha bisnisnya dan menghantarkan Tao Kae Noi, produk cemilan rumput lautnya pada dunia.
            Di usianya yang ke 26 tahun ini, Top telah menjadi seorang milyuner muda. Pria kelahiran Thailand ini sesungguhnya hanyalah seorang biasa saja. Pada mulanya tak ada yang begitu spesial dari dirinya. Top pernah alami kecanduan game online saat dia berumur 16 tahun dan membuatnya telantarkan sekolahnya. Bukan satu hal yang baik tentu saja tapi perkenalan dunia bisnis justru dimulai dari sini. Top mendapatkan uang dari menjual item senjata-senjata miliknya di game online. Dengan bisnisnya ini dia bahkan meraih penghasilan mencapai 1 juta Baht dan dapat membeli sebuah mobil seharga 600 Baht (sekitar 200 juta rupiah). Namun karena ini bisnis ilegal maka sudah pasti tak akan dapat bertahan lama. Rekening game onlinenya di blok karena diketahui melakukan transaksi jual beli.

Disaat yang bersamaan bisnis orang tuanya mengalami kebangkrutan dan disaat yang bersamaan pula karena kemalasannya di sekolah selama ini Top tidak berhasil masuk kuliah perguruan tinggi negeri dan harus masuk Universitas Swasta.Dengan sisa uang yang dimilikinya Top beralih usaha ke bisnis DVD Player tapi Top ditipu mentah-mentah sebab semua DVD Playernya ternyata barang palsu dan uangnya tidak dapat kembali. Top juga berusaha mencari pinjaman uang ke bank untuk memulai usaha baru. Namun, pihak bank tak begitu saja menyetujuinya.

Di titik inilah Top mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis. Hutang yang melilit usaha orang tuanya yang mencapai 40 juta Baht semakin memperburuk keadaan. Terlebih lagi rumah mereka disita pihak Bank. Ditengah himpitan ini Top tetap berkeras. Setelah akhirnya dapatkan pinjaman dari bank, segala hal dia coba lakukan, Top mencoba berjualan kacang (chesnut) bersama dengan pamannya. Diawali dengan mencari cara bagaimana strategi berjualan yang baik supaya bisa laris kepada para penjual kacang lainnya yang telah sukses sampai lakukan beberapa eksperimen untuk mendapatkan resep terbaik bagi produk kacangnya sehingga memiliki cita rasa yang khas dan unik. Lalu akhirnya Top membuka kedai di mal dan belajar tentang menemukan tempat yang stategis. Sebab lokasi menjadi salah satu faktor menentukan dalam keberhasilan penjualan suatu produk.

Namun berwiraswata memanglah tidak mudah. Saat Top mulai melakukan ekspansi bisnis
chesnutnya secara besar-besaran, timbul suatu masalah lain dimana mesin pembuat kacang goreng yang Top pergunakan menimbulkan asap dan mengotori atap Mall sehingga harus tutup dan pihak Mal juga membatalkan kontrak kedainya.

            Dititik ini Top hampir putus asa. Orang tuanya pun memutuskan untuk pergi ke China. Top tetap berkeras untuk bertahan di Thailand dan melanjutkan usahanya. Dari bisnis jual kacang, Top beralih haluan untuk berbisnis rumput laut goreng. Inspirasi memang bisa datang dari mana saja.

Top pun memulai usaha kerasnya dengan mencari bahan rumput laut lalu belajar rahasia menggoreng rumput lautnya. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelajaran ini mencapai lebih dari 100 ribu Baht. Belum lagi Top juga harus mempelajari cara untuk mempertahankan rumput lautnya agar tidak basi jika disimpan untuk beberapa hari lamanya.

            Dalam tekanan yang begitu hebat Top berusaha mencari tahu tentang strategi penjualan dan inspirasi pun datang kembali untuk menjual produknya di mini market 7-Eleven. Lagi-lagi tidak semudah membalik telapak tangan. 7-Eleven ternyata memiliki standard yang tinggi yang harus dipenuhi supaya produk Top bisa masuk pasaran.

            Keputusasaan melanda dirinya, usaha terakhirnya demi memenuhi syarat dari pihak 7-Eleven dan upaya penghabisannya kali ini tidak sia-sia. Kesulitan yang ada mulai dari inovasi untuk kemasan produknya sampai Top juga diharuskan memiliki pabrik untuk memproduksi dalam jumlah besar. Dengan susah payah semuanya dapat terpenuhi. Untunglah juga ada kantor kecil milik keluarganya yang masih tersisa, yang akhirnya Top ubah menjadi sebuah pabrik kecil. Dengan begini Top berhasil memenuhi syarat ketentuan serta quota yang ditetapkan. 2 tahun kemudian Top berhasil membayar hutang keluarganya dan berhasil mengambil kembali rumah keluarganya.



   Nilai Moral :
1.       Jangan pernah menyerah
2.       Tidak perlu malu berwirausaha
3.       Tidak takut mengambil resiko 
4.       Tidak takut mencoba hal baru



 Etika Bisnis :
1             Melakukan survey sebelum menentukan berdagang apa
               Terus berinovasi terhadap produ
               Pasarkan produk di toko yang sudah memiliki nama dan banyak cabang
               Kemasan produk adalah salah satu aspek penting untuk menarik pelanggan




Selasa, 15 Oktober 2013

presentasi

Management challenges : tantangan menejemen
1.       Globalisasi: Globalisasi merupakan topik modern yang berpengaruh yang menyoroti bertumbuhnya saling ketergantungan antara negara yang berbeda di seluruh dunia
2.       Etika dan Pemerintahan: Manajer adalah pengambil keputusan utama, dan karena itu harus bertanggung jawab untuk cara di mana bisnis beroperasi dan mempengaruhi pemangku kepentingan, pemegang saham, karyawan, dan masyarakat pada umumnya.
3.       Diversity/keragaman: Mayoritas budaya memiliki kecenderungan untuk menciptakan lingkungan yang homogen, mungkin membatasi potensi disediakan melalui beragam pendapat.
4.       Competition: Strategi biaya rendah yang sederhana dan efektif, di mana perusahaan mampu untuk menghasilkan produk atau jasa pada titik harga terendah untuk tetap kompetitif.
5.       Teknologi : Manajer harus memahami bagaimana untuk mencapai efisiensi internal melalui penerapan teknologi baru untuk proses operasional.

Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode




Implementasi


MANAGER MARKETING

 




















Di Susun Oleh :
Meti Prihatiningrum
Bussines Administration








Snapshot Disc
Untukmu yang suka film!










BAB I
PENDAHULUAN
Visi
Menyediakan hiburan visual yang menarik dan tetap berkualitas
Misi
·         Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para pelanggan
·         Memberikan harga penyewaan kaset yang terjangkau
·         Menyediakan jenis film yang berbobot dengan kualitas gambar yang jernih

Terkadang kita mengalami kejenuhan dengan aktifitas sehari-hari yang selalu sama. Disaat suntuk tentu kita menginginkan refreshing. Refreshing bisa diantaranya dengan berlibur yang tentunya butuh modal yang tidak sedikit. Adapun refreshing yang tidak banyak mengeluarkan biaya adalah dengan bersantai dirumah dengan memanfaatkan media elektronik seperti TV.

Menillik acara TV sekarang cenderung membosankan dan itu-itu saja. Contohnya, jika satu stasiun TV membuat program musik dan mendapat rating tinggi, stasiun TV lain menjadi latah dan ikut membuat program musik saingan.

Hiburan lain yang ada di stasiun TV biasanya film. Beberapa stasiun TV terkadang memutar film lama yang kemudian ditayangkan lagi pada kesempatan lain. Itu pastinya membuat kejenuhan dimata pecinta film.

Film merupakan hiburan ringan yang bisa menjadikan penghilang kejenuhan dari aktifitas-aktifitas yang biasa mereka jalani. Banyaknya bioskop-bioskop yang ada saat ini membuat film menjadi hiburan yang paling banyak digemari, namun waktu yang mungkin padat atau jauhnya lokasi bioskop bagi sebagian masyarakat membuat mereka malas untuk datang kebioskop. Sehingga mengalihkan hobi nonton mereka dengan menggunakan VCD atau DVD player di rumah masing-masing.





BAB II

1.  Aspek ekonomi
Membuka lapangan kerja baru.
2.  Aspek Pasar & pemasar
            Target Snapshot Disc ialah dari semua kalangan. Dimulai dari anak-anak, remaja, kalangan mahasiswa/I, sampai pekerja kantoran dan ibu rumah tangga.

3.  Segmentasi, Target dan Positioning
a.    Segmentasi
Berdasarkan wilayah/tempat belle Snapshot Disc memiliki ruko sendiri yang berlokasi strategi yaitu pinggir jalan raya tepatnya.
b.   Target
 Setelah menentukan segmen pasar/lokasi maka yang akan dijadikan target pemasaran jasa penyewaan kaset ialah kalangan remaja, anak-anak hingga pekerja kantoran.
c.   Positioning
Berdasarkan keunggulan yang dimiliki Snapshot Disc ini, mengikuti perkembangan trend sekarang ,serta dapat mengikuti selera konsumen, maka walaupun Snapshot Disc  mematok harga terjangkau bagi para menengah kebawah tetap saja memiliki pelayanan yang berkualitas dan memuaskan konsumen.




5.  Analisis persaingan
 Analisis persaingan ini dilakukan dengan SWOT analisis, yaitu:
1.      Strength
-          Harga terjangkau
-          Lokasi berada pada tempat yang strategis
-          Bisa dilakukan tes sebelum menyewa
-          Jika kaset rusak/macet, bisa ditukarkan dengan film yang sama atau jika tidak ada, maka bisa ditukarkan dengan film lain dengan garansi 1 hari
-          Jenis film yang ditawarkanpun bervariasi

2.    Weakness
·         Terjadi penumpukan produk terhadap kaset-kaset yang tidak laku disewa
·         Masyarakat terkadang lebih memilih membeli kaset serupa yang bajakan dengan harga murah daripada menyewa kaset film original.

3. Oportunity

·         Banyak film-film baru yang beredar dan booming, membuat masyarakat penasaran dan memilih untuk menyewa ketimbang pergi ke bioskop
·         Kaset film yang semula tidak laku disewakan, bisa dijual menjadi hak milik dengan separuh dari harga awal pembeliannya.

4. Threat
·         Pelayanan tidak bisa maksimal apabila terjadi pemadaman listrik
·         Munculnya mini theatre atau layar tancep
·         Munculnya pesaing yang baru
·         Kenyamanan dari segala fasilitas yang ada pada bioskop yang membuat masyarakat lebih puas menonton dari bioskop





5.       Strategi Pemasaran
a.        Faktor harga
Snapshot Disc menawarkan jasa :
-          Sewa kaset film DVD/VCD : Rp 3000,00/kaset untuk film lama. Rp 5000,00/kaset untuk film baru
-          Sewa kaset Serial seharga Rp 2000,00/keping
-          Paket penyewaan adalah : Rp 8000,00 untuk 3 kaset film lama
 Rp 12.000,00 untuk 3 kaset film baru
-          Telat kembali dikenakan denda Rp 1000 untuk semua jenis film


b.       Faktor produk
Snapshot Disc lebih mengedepankan untuk menyewakan kaset film produksi Hollywood. Karena animo masyarakat lebih besar pada box office film barat. Seperti Avenger, Iron Man, Avatar dll. Snapshot Disc meminimalkan jumlah film horror buatan lokal karena dinilai mengandung unsur negatif yang tidak cocok untuk dikonsumsi kaum remaja.

c.       Faktor promosi

Untuk memudahkan pelaksanaan penjualan, dilakukan usaha promosi. Upaya yang dilakukan untuk strategi pengiklanan baru terbatas pada pembuatan brosur dan pamflet. Serta melalui promosi online

7.  Aspek finansial
a.    Rencana Keuangan
Modal awal usaha Snapshot Disc
Kaset DVD
200
 Rp 12.000.000,-
Kaset VCD
300
Rp 9.000.000,-
Sewa tempat
1 ruko
Rp 7.000.000,-
TV 21 inch
2unit
Rp 2.000.000,-
DVD VCD player
2 unit
 Rp 1000.000,-
Etalase
4 unit
 Rp 2.400.000,-
Komputer
1 set
Rp 3.500.000,-
Tempat Kaset dari plastik
500
Rp 500.000,-
Karyawan
2 org
Rp  1.000.000,-
Total
Rp. 41.400.000,-


Estimasi Biaya Usaha Bulanan                            
Pembelian kaset bulanan
6.000.000
Listrik Air
1.000.000
Gaji pegawai
1.000.000
Biaya Promosi
550.000
Biaya Tak Terduga
300.000
+ 
TOTAL                                  Rp. 8.850.000


PENDAPATAN
RP. 2.000.000x30hari                          = Rp. 60.000.000 laba kotor
Dikurangi beban/bln                               = Rp.    8.850.000                       
   = Rp.     51.150.000 laba bersih





Senin, 14 Oktober 2013

Tugas

PERBEDAAN INFLASI DAN DEFLASI
1.    INFLASI

Apa itu inflasi ?

-          Dalam ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

-          Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.

-          Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.





Penyebab terjadinya Inflasi?

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal :

-          Tarikan permintaan (kelebihan likuiditas/uang/alat tukar). Terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan dimana biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya volume alat tukar atau likuiditas yang terkait dengan permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi tersebut. Lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan moneter (Bank Sentral).

-          Desakan (tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi). Terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru.Lebih dipengaruhi dari peran negara dalam kebijakan eksekutor yang dalam hal ini dipegang oleh Pemerintah (Government) seperti fiskal (perpajakan/pungutan/insentif/disinsentif), kebijakan pembangunan infrastruktur, regulasi, dll.

Contoh dari inflasi?

Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Di Indonesia, seringkali terjadi kenaikan harga BBM dari waktu ke waktu. Kenaikan harga BBM juga dipengaruhi oleh tingginya permintaan dari masyarakat dan rendahnya persediaan BBM tersebut. Selain itu, kenaikan harga BBM dipicu oleh naiknya harga minyak dunia. Tingginya harga minyak dunia membuat beban pemerintah untuk memberikan subsidi minyak semakin bertambah.

2.    DEFLASI

Apa itu Deflasi?

-          Dalam ilmu ekonomi, deflasi adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga.

Penyebab Deflasi
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab deflasi :
1. Menurunnya Persediaan Uang di Masyarakat.
  • Menurunnya jumlah persediaan uang di masyarakat ini cenderung disebabkan karena sebagian besar masyarakat menyimpan uangnya di bank.Masyarakat menyimpan uangnya di bank kemungkinan disebabkan oleh tingkat suku bunga yang tinggi karena dapat memberikan keuntungan yang cukup tinggi.Sehingga dengan demikian persediaan uang yang ada di masyarakat semakin berkurang.Jika persediaan uang lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah barang maka akan dapat menimbulkan deflasi.
2. Meningkatnya Persediaan Barang
  • Kadang kala produksi barang tidak bisa di bendung apabila permintaan barang meningkat.Produsen cenderung terus meningkatkan produksinya pada saat kondisi seperti itu.Jika jumlah barang yang diproduksi tersebut tidak habis terjual kepada konsumen dan produksi tetap dilakukan sedangkan permintaan akan barang semakin berkurang maka akan dapat meningkatkan jumlah persediaan barang di masyarakat akibatnya harga barang tersebut semakin menurun karena jumlahnya banyak.
3. Menurunnya Permintaan Akan Barang.
  • Apabila permintaan akan suatu barang menurun sedangkan produksi tetap dilakukan maka cenderung hal tersebut akan menurunkan tingkat harga barang yang bersangkutan.



Contoh dari Deflasi ?
Kota Banjarmasin sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) selama tiga bulan berturut-turut, sejak Desember 2008 hingga Februari 2009, mengalami deflasi.
Namun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, deflasi yang terjadi tiga bulan terakhir di 'kota 1.000 sungai' itu cukup bervariasi, baik nilai maupun penyebabnya, demikian dilaporkan Antara, Minggu (8/3).
Sebagai contoh, deflasi yang terjadi di Banjarmasin sebagai pintu gerbang perekonomian Kalsel dan daerah tetangga Kalimantan Tengah (Kalteng) itu, pada Februari 2009 mengalami deflasi -0,03%, bulan sebelumnya (Januari) -0,12% dan Desember 2009 sebesar -0,03%.
Tingkat deflasi di Kota Banjarmasin pada Desember 2008 dan Februari 2009 sama-sama -0,03%, tetapi penyebab deflasi di 'kota dagang' atau 'kota niaga' di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota tersebut, agak berbeda.
Data BPS Kalsel menunjukkan, deflasi Februari 2009 di Kota Banjarmasin karena penurunan harga yang ditujukkan pada turunnya indeks kelompok bahan makanan 1,20%, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,12%, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 1,15%.
Komoditas yang mengalami penurunan harga pada Februari 2009 antara lain, bensin, ikan patin, daging ayam ras, ikan gabus, ikan bawal, bayam, labu parang/manis/merah, sawi hijau, ikan bandeng, ikan tongkol, ikan nila, cumi-cumi, angkutan antarkota, besi beton, tomat sayur, daging sapi, ikan seluang, dan ikan kering peda.
Pada Februari 2009 kelompok komoditas yang memberi andil deflasi di Kota Banjarmasin, berupa bahan makanan 0,2900%, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,0251%, serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,1842%.
Sementara deflasi Januari 2009 di Kota Banjarmasin sebesar -0,12% karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan turunnya indeks pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 2,85%.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain daging ayam ras 0,2449%, ikan gabus 0,2159%, udang basah 0,0420%, ikan saluang 0,0414%, ikan nila 0,0223%, ikan patin 0,0222% dan lain-lain.
Sedangkan deflasi Desember 2008 di ibukota Kalsel sebesar 0,03% yang dipicu penurunan harga yang ditunjukkan turunnya indeks pada kelompok- kelompok barang dan jasa seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,11%, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 2,84%.
Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Desember 2008 diantaranya yaitu Bensin, telur ayam ras, ikan kembung/gembung daging ayam ras, gula pasir, labu parang, manis/merah, ikan asin telang, keripik, baju muslim, ikan selar, apel, ikan nila dan lain lain. (source : kabarbisnis).