Intoducing To EconomI
Di Susun Oleh :
Meti Prihatiningrum
Bussines Administration
POTRET PASAR
TRADISIONAL
PENDAHULUAN
Pasar adalah tempat
dimana sekumpulan pedagang menjual dagangannya. Adapun beberapa barang yang
dijual di pasar diantaranya seperti sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, sembako
dan lain sebagainya. Saat ini pasar dibagi menjadi 2 macam. Yakni pasar
tradisional dan modern. Pasar modern biasa dikenal dengan supermarket. Lalu ada
pasar tradisional. Pasar dimana orang bebas melakukan tawar-menawar dan barang
yang dijualpun relatif lebih murah. Mayoritas masyarakat lebih menyukai pasar
tradisional dibanding pasar modern. Lokasi pasar tradisional dapat berada ditempat yang terbuka
atau bahkan dipingir jalan.
Di Indonesia, masih
banyak pasar tradisional yang beroperasi. Saat ini pemerintah juga sedang sibuk
menata pasar tradisional agar lebih nyaman. Agar pikiran masyarakat tentang
pasar tradisional yang becek, bau, dan kotor bisa dihapuskan.
Di purwokerto sendiri
ada cukup banyak pasar tradisional. Seperti pasar wage, pasar pon, pasar manis,
pasar pahing, pasar cerme, pasar glempang, pasar larangan, pasar mersi, dan
masih banyak lagi.
Ulasan
tentang Pasar Cerme
Sekarang, saya akan
membahas salah satu dari nama-nama pasar yang saya sebutkan diatas, yakni pasar
cerme. Pasar yang terletak di perempatan purwosari ini luasnya tidak sebesar
pasar wage. Tapi juga tidak terlalu kecil. Lumayan banyak bisa menampung
pedagang yang berjualan disitu. Pada masa dulu, pasar Cerme tidak sebesar
sekarang. Pedagang di pasar ini tidak hanya beroperasi di dalam pasar saja
tetapi ada juga yang berjualan di luar pasar. Di sekitar pasar ini juga
terdapat toko-toko yang seakan melengkapi kehidupan pasar tersebut seperti
minimarket, pegadaian, rumah makan, toko emas, dan masih banyak lagi.
Seperti halnya pasar
lain, pasar cerme juga diisi oleh bermacam pedagang yang menjual berbagai macam
barang kebutuhan. Untuk masalah kebersihan, sudah menjadi hal yang tidak
mengherankan lagi apabila bau dan becek menjadi ‘teman’ dari pasar tradisional.
Saya mengunjungi pasar
ini pada pukul 06.30 pagi, pasar ini sangat ramai oleh lalu lalang kendaraan
dan pembeli.
Saya berhasil
mewawancarai beberapa pembeli dan penjual. Berikut hasil wawancara kami :
·
Mengapa lebih
memilih belanja di pasar tradisional?
“Karena harga
disini murah dan lokasinya mudah dijangkau”
· -
Bagaimana
keadaan pasar Tradisional ini?
“Kotor, kurang
rapi, terkadang bau. Tapi saya sudah terbiasa wong disini harganya lebih murah”
· -
Kenapa
ibu lebih suka untuk berjualan di pasar tradisonal?
“ Karena pelanggan saya sudah banyak yang disini.Selain itu disini juga lebih banyak peminatnya”
“ Karena pelanggan saya sudah banyak yang disini.Selain itu disini juga lebih banyak peminatnya”
· -
Apa
yang anda lakukan untuk mempertahankan pelanggan anda dalam persaingan di pasar
tradisional?
“ Di sini setiap pedagang sudah punya pelanggan masing-masing walaupun 1 pembeli tiap pedagang. Selain itu saya juga mempertahankan kualitas dari dagangan saya“
“ Di sini setiap pedagang sudah punya pelanggan masing-masing walaupun 1 pembeli tiap pedagang. Selain itu saya juga mempertahankan kualitas dari dagangan saya“
· -
Merasa
terganggu dengan pasar modern tidak?
“Terganggu sih enggak, karena walaupun
banyak pasar modern tetapi pasar ini tetap tidak pernah sepi pelanggan”
Demikian saya
menarik kesimpulan bahwa :
Banyaknya pasar
modern, Mall dan sejenisnya tidak berdampak terlalu besar bagi eksistensi pasar
tradisional karena pelanggan pasar ini enggan untuk meninggalkan pasar
tradisional dikarenakan harga yang relatif murah dan lokasi yang mudah
dijangkau. Selain itu fungsi dari pasar tradisional bukan hanya sebagai tempat
aktifitas jual beli tetapi juga sebagai warisan budaya Indonesia yang sudah ada
dulu. Banyaknya pusat perdagangan yang lebih modern membuat pasar Tradisional
harus mampu mempertahankan eksistensinya.
Dalam usaha
mempertahankan eksistensi pasar tradisional, berbagai pihak bekerja sama untuk
menghilangkan citra buruk pasar tradisional yang jorok, bau, dan kotor yang
menyebabkan minoritas orang enggan kesini. Serta adanya kerjasama
yang baik antara para pengelola pasar,para penjual dan para pembeli. Ini
mungkin salah satu cara agar pasar tradisional tidak tergilas oleh pasar
modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar